Apabila
kamu berdiri di dalam kolam renang yang sedang diisi oleh air, semakin penuh
air kolam tersebut kamu akan merasa seolah-olah badanmu semakin ringan. Bahkan
apabila air kolam sudah sampai kepala, kamu dapat terapung. Prinsip ini biasa
juga digunakan agar kapal laut terapung di permukaan air. Supaya kamu dapat
merancang sebuah kapal laut, tentu kamu harus tahu hukum alam yang terjadi pada
peristiwa tersebut.
Ketika
suatu benda dimasukkan kedalam air, ternyata beratnya seolah-olah berkurang.
Hal
ini terlihat dari penunjukkan neraca pegas yang lebih kecil. Peristiwa ini
tentu bukan berarti ada massa benda yang hilang. Namun disebabkan oleh suatu
gaya yang mendorong benda yang arahnya berlawanan dengan arah berat benda.
Seorang ahli fisika yang bernama Archimedes mempelajari hal ini dengan cara
memasukkan dirinya pada bak mandi. Ternyata ia memperoleh hasil percobaan,
yakni beratnya menjadi lebih ringan ketika di dalam air.
FA = Wu - Wa
Dengan
: FA = gaya apung
atau gaya ke atas (N)
Wu = gaya
berat benda di udara (N)
Wa = gaya
berat benda di dalam air (N)
Besarnya
gaya apung ini bergantung pada banyaknya air yang didesak oleh benda tersebut.
Semakin besar air yang didesak maka semakin besar pula gaya apungnya. Hasil
penemuannya ini dikenal dengan hukum Archimedes yang menyatakan bahwa “Apabila
suatu benda dicelupkan kedalam zat cair, baik sebagian atau seluruhnya, benda
akan mendapatkan gaya apung (gaya ke atas) yang besarnya sama dengan berat zat
cair yang didesaknya (dipindahkan) oleh benda tersebut”.
Secara
matematis ditulis sebagai berikut :
FA = Wf
karena
Wf
= mfg
dan
mf
= ρfV
maka Wf
= ρfVg
Dengan
: FA = gaya apung (N)
ρf = massa
jenis zat cair (kg/m3)
V = volume benda (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Benda
di dalam zat cair dapat berada pada tiga keadaan, yaitu mengapung, melayang,
dan tenggelam. Telur tenggelam menunjukkan bahwa berat telur lebih besar dari
gaya ke atas yang bekerja padanya. Hal ini karena massa jenis telur lebih besar
daripada massa jenis air. Ketika garam dimasukkan ke dalam air sehingga telur
melayang, massa jenis air sama dengan massa jenis telur. Jika garam ditambahkan
lagi maka telur akan mengapung artinya massa jenis telur lebih kecil daripada
massa jenis air.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa besarnya massa jenis air garam lebih besar
daripada air tawar. Hal inilah yang menyebabkan tubuhmu lebih muda mengapung di
atas air laut daripada di air tawar. Jadi, keadaan benda di dalam air dapat
disimpulakan sebagai berikut :
a.
Benda terapung
jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair ρβ <
ρα
b.
Benda melayang jika
massa jenis benda sama besar dari massa jenis zat cair ρβ = ρα
c.
Benda tenggelam
jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair ρβ >
ρα
Beberapa
teknologi yang memanfaatkan prinsip Archimedes sebagai berikut :
a.
Kapal selam
Kapal
selam adalah kapal laut yang dapat berada dalam tiga keadaan, yaitu, mengapung,
melayang, tenggelam. Ketiga keadaan ini dapat dicapai dengan cara mengatur
banyaknya air dan udara di dalam kapal selam. Ketika kapal selam ingin terapung
maka bagian tersebut harus berisi udara. Ketika akan melayang, udaranya akan
dikeluarkan dan diisi dengan air. Jika ingin tenggelam maka diisi lebih banyak
lagi air di dalamnya.
b.
Hidrometer
Hidrometer
adalah alat untuk mengukur massa jenis zat cair. Untuk mengetahui bahwa air
accu itu sudah tidak bisa digunakan maka harus diukur dengan hidrometer. Cara menggunakan
alat ini adalah dengan mencelupkannya pada zat cair yang akan diukur massa
jenisnya. Kemudian, dilihat skala permukaan zat cair dan nilai itulah yang
merupakan nilai massa jenis dari zat cair tersebut.
c.
Balon Udara
Balon udara adalah penerapan
prinsip Archimedes di udara. Balon udara harus diisi dengan gas yang
massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer
sehingga balon udara dapat terbang karena mendapat gaya ke
atas, misalnya diisi udara yang dipanaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar