Kelompok Hijau
Sabtu, 01 November 2014
Sabtu, 18 Oktober 2014
Nilai Fisika Kelas XI Semester 1 : USAHA DAN ENERGI
- Amalia hasnah P. (04) : 85
- Iman (17) : 85
- Monica F.F (23) : 85
- Windya Sheryn (35) : 85
- Zulfina Ausia (37) : 85
Usaha Dan Energi
Bentuk Energi dan Perubahannya
Energi (disebut juga tenaga) adalah kemampuan untuk melakukan usaha.
Energi (disebut juga tenaga) adalah kemampuan untuk melakukan usaha.
Bentuk-Bentuk Energi
a) Energi Mekanik
a) Energi Mekanik
Benda yang bergerak atau memiliki kemampuan untuk bergerak, memiliki energi
mekanik. Air terjun yang berada di puncak tebing memiliki energi mekanik yang
cukup besar, demikian juga dengan angin.
b) Energi Bunyi
Energi bunyi adalaj energi yang dihasilkan oleh getaran partikel-partikel udara disekitar sebuah sumber bunyi. Contoh : Ketika radio atau televisi beroperasi, pengeras suara secara nyata menggerakkan udara didepannya. Caranya dengan menyebabkan partikel-partikel udara itu bergetar. Energi dari getaran partikel-partikel udara ini sampai ditelinga, sehingga kamu dapat mendengar.
c) Energi kalor
Energi kalor adalah energi yang dihasilkan oleh gerak internal partikel-partikel dalam suatu zat. Contoh : apabila kedua tanganmu digosok-gosokkan selam beberapa detik maka tanganmu akan terasa panas. Umumnya energi kalor dihasilkan dari gesekan. Energi kalor menyebabkan perubahan suhu dan perubahan wujud.
d) Energi Cahaya
Energi Cahaya adalah energi yang dihasilkan oleh radiasi gelombang
elektromagnetik
e) Energi Listrik
Energi Listrik adalah energi yang dihasilkan oleh muatan
listrik yang bergerak melalui kabel.
f) Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi yang dihasilkan oleh reaksi inti dari bahan
radioaktif. Ada dua jenis energi nuklir yaitu energi nuklir fisi dan fusi.
Energi nuklir fisi terjadi pada reaktor atom PLTN. Ketika suatu inti berat
(misal uranium) membelah (fisi), energi nuklir cukup besar dibebaskan dalam
bentuk energi kalor dan energi cahaya. Energi nuklir juga dibebaskan ketika
inti-inti ringan (misalnya hidrogen) bertumbukan pada kelajuan tinggi dan
bergabung (fusi). Energi matahari dihasilkan dari suatu reaksi niklir fusi
dimana inti-inti hidrogen bergabung membentuk inti helium.
Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang berkaitan dengan gerak atau kemampuan untuk bergerak. Ada dua macam energi mekanik yaitu ; energi kinetik dan energi potensial.
a. Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya atau kelajuannya. Energi kinetik dirumuskan :
Energi mekanik adalah energi yang berkaitan dengan gerak atau kemampuan untuk bergerak. Ada dua macam energi mekanik yaitu ; energi kinetik dan energi potensial.
a. Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya atau kelajuannya. Energi kinetik dirumuskan :
EK = energi kinetik (joule atau J), m = massa (kg), v =
kelajuan
b. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena posisinya. Energi potensial dapat dirumuskan:
EP = energi potensial gravitasi (joule atau J), m = massa
(kg), g = percepatan gravitasi (m/s2), h = ketinggian benda dari acuan (m).
Konsep Energi dan Perubahannya dalam keseharian
a. Konversi energi
Konversi energi adalah perubahan bentuk energi dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Contoh
a. Konversi energi
Konversi energi adalah perubahan bentuk energi dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Contoh
b. Konverter energi
Konverter energi adalah alat atau benda yang melakukan konversi energi. Beberapa konverter energi yaitu:
Konverter energi adalah alat atau benda yang melakukan konversi energi. Beberapa konverter energi yaitu:
1. Setrika listrik mengubah energi listrik menjadi kalor
2. Ayunan mengubah energi kinetik menjadi energi potensial energi potensial menjadi energi kinetik
3. Rem mobil mengubah energi kinetik menjadi energi kalor.
2. Ayunan mengubah energi kinetik menjadi energi potensial energi potensial menjadi energi kinetik
3. Rem mobil mengubah energi kinetik menjadi energi kalor.
ENERGI
Jika sebuah benda menempuh jarak sejauh S akibat gaya F yang
bekerja pada benda tersebut maka dikatakan gaya itu melakukan usaha, dimana
arah gaya F harus sejajar dengan arah jarak tempuh S.
USAHA adalah hasil kali (dot product) antara gaya den jarak yang ditempuh.
W = F S = |F| |S| cos q
q = sudut antara F dan arah gerak
Satuan usaha/energi : 1 Nm = 1 Joule = 107 erg
Dimensi usaha energi: 1W] = [El = ML2T-2
Kemampuan untuk melakukan usaha menimbulkan suatu ENERGI
(TENAGA).
Energi dan usaha merupakan besaran skalar.
Beberapa jenis energi di antaranya adalah:
ENERGI KINETIK (Ek)
Ek trans = 1/2 m v2
Ek trans = 1/2 m v2
Ek rot = 1/2 I w2
m = massa
v = kecepatan
I = momen inersia
w = kecepatan sudut
m = massa
v = kecepatan
I = momen inersia
w = kecepatan sudut
ENERGI POTENSIAL (Ep)
Ep = m g h
h = tinggi benda terhadap tanah
Ep = m g h
h = tinggi benda terhadap tanah
ENERGI MEKANIK (EM)EM = Ek + Ep
Nilai EM selalu tetap/sama pada setiap titik di dalam
lintasan suatu benda.
Pemecahan soal fisika, khususnya dalam mekanika, pada
umumnya didasarkan pada HUKUM
KEKEKALAN ENERGI, yaitu energi selalu tetap
tetapi bentuknya bisa berubah; artinya jika ada bentuk energi yang hilang
harus ada energi bentuk lain yang timbul, yang besarnya sama dengan energi yang
hilang tersebut.
Ek + Ep = EM = tetap
Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2
ENERGI POTENSIAL PEGAS (Ep)
Ep = 1/2 k D x2 = 1/2 Fp Dx
Fp = - k Dx
Dx = regangan pegas
k = konstanta pegas
Fp = gaya pegas
k = konstanta pegas
Fp = gaya pegas
Tanda minus (-) menyatakan bahwa arah gaya Fp berlawanan
arah dengan arah regangan x.
2 buah pegas dengan konstanta K1 dan K2 disusun
secara seri dan paralel:
seri
|
paralel
|
|
1 = 1 + 1
Ktot K1 K2 |
Ktot = K1 + K2
|
Note: Energi potensial tergantung tinggi benda dari
permukaan bumi. Bila jarak benda jauh lebih kecil dari jari-jari bumi, maka
permukaan bumi sebagai acuan pengukuran. Bila jarak benda jauh lebih besar atau
sama dengan jari-jari bumi, make pusat bumi sebagai acuan.
Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial ini berpotensi untuk melakukan usaha dengan
cara mengubah ketinggian. Semakin tinggi kedudukan suatu benda dari bidang
acuan, semakinbesar pula energy potensial gravitasinya. Usaha untuk mengangkat
benda setinggi h adalah
W = Fs = mgh
Dengan demikian, pada ketinggian h benda mamiliki energy
potensial gravitasi, yaitu kemampuan untuk melakukan usaha sebesar W = mgh.
Jadi, energy potensial gravitasi dapat dirumuskan sebagai
EP = mgh
Dengan,
EP = energy potensial gravitasi (Joule)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian benda dari bidang acuan (m)
Kekekalan Energi
Bunyi hukum kekekalan energy, Energi tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
energy lain.
Ebensin <!–[if gte msEquation 12]>?<![endif]–> Ekimia <!–[if
gte msEquation 12]>?<![endif]–> Egerak
Emekanik = EK +EP
Emekanik = konstan (kekal), selama tidak ada gaya dari
luar.
USAHA
Dalam fisika, usaha berkaitan dengan suatu perubahan.
Seperti kita ketahui, gaya dapat menghasilkan perubahan. Apabila gaya bekerja
pada benda yang diam , benda tersebut bisa berubah posisinya. Sedangkan bila
gaya bekerja pada benda yang bergerak, benda tersebut bisa berubah
kecepatannya.
Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya adalah hasil kali
antara komponen gaya yang segaris dengan perpindahan dengan besarnya
perpindahan. Usaha juga bisa didefinisikan sebagai suatu besaran scalar yang di
akibatkan oleh gaya yang bekerja sepanjang lintasan.
Misalkan suatu gaya konstan F yang bekerja pada suatu benda
menyebabkan benda berpindah sejauh s dan tidak searah dengan arah gaya F,
seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Komponen gaya yang segaris dengan
perpindahan adalah Fx = F cos ?.
W = Fx . s = (F cos ?) . s = Fs cos ?
dengan :
W = Usaha (joule = J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
? = sudut antara F dan s (derajat atau radian)
HUBUNGAN USAHA DAN ENERGI
Usaha dan Energi Kinetik
Usaha yang dilakukan suatu gaya dapat mengubah energy
kinetik benda.
W = ?EK = mvakhir mvawal
Catatan : Benda bergerak pada bidang datar atau ketinggian
benda tetap.
Pembuktian rumus di atas:
Jika gaya F selalu tetap, maka percepatan a akan tetap juga,
sehingga untuk a yang tetap
W1>2 = ?1 F(s) . ds
= ?1 m dv/dt . ds
= ?1 mdv . ds/dt
= ?1 mv . dv
= ?1 mvdv
= mv2 |12 > menggunakan perhitungan
integral
= mv2akhir - mv2awal
GERAK HARMONIK
Gerak harmonic adalah gerak periodic yang memiliki persamaan
gerak sebagi fungsi waktu berbentuk sinusoidal. Gerak harmonic sederhana
didefinisikan sebagai gerak harmonic yangdipengaruhi oleh gaya yang arahnya
selalu menuju ke titik seimbang dan besarnya sebanding dengan simpangannya.
Periode dan Frekuensi
Periode menyatakan waktu yang diperlukan untuk melakukan
satu siklus gerak harmonic, sedangkan frekuensi menyatakan jumlah siklus gerak
harmonic yang terjadi tiap satuan waktu.
mengingat bahwa w = 2?/T, maka
k = m (2?/T)2
T = 2? ?m/k
Karena f = 1/T, maka diperoleh :
F = 1/2? ?k/m
Dari persamaan di atas menyatakan bahwa periode dan
frekuensi gerak harmonic pada pegas hanya bergantung pada massa benda dan
konstanta gaya pegas.
Konsep Usaha dan Energi
Dalam fisika usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya didefinisikan sebagai hasil
kali gaya dengan perpindahan benda yang searah dengan gaya.
Dapat dirumuskan :
Satuan usaha dalam SI adalah joule. Satu joule adalah besar
usaha yang dilakukan oleh gaya satu newton untuk memindahkan suatu benda searah
gaya sejauh satu meter.
Kaitan usaha dan energi yaitu besar usaha yang dilakukan oleh suatu gaya dalam proses apa saja adalah sama dengan besar energi yang dipindahkan.
Kaitan usaha dan energi yaitu besar usaha yang dilakukan oleh suatu gaya dalam proses apa saja adalah sama dengan besar energi yang dipindahkan.
Usaha oleh Beberapa Gaya
Apabila usaha yang dilakukan oleh orang pertama dan orang kedua untuk memindahkan suatu benda ke kanan sejauh s adalah
Apabila usaha yang dilakukan oleh orang pertama dan orang kedua untuk memindahkan suatu benda ke kanan sejauh s adalah
W1 = F1 s (*) dan W2 = F2 s (**)
Telah diketahui bahwa resultan dua gaya searah adalah F =F1
+ F2, sehingga usaha total yang dilakukan oleh kedua benda tersebut adalah
W = F s, W = (F1 + F2) s
Dengan memasukkan F1 s = W1 (lihat *) dan F2 s =W2 (lihat
**), maka diperoleh
W = W1 + W2
Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :
Usaha ynag dilakukan oleh resultan gaya-gaya searah dan berlawanan arah, yang menyebabkan benda berpindah sejauh s, sama dengan jumlah usaha oleh tiap-tiap gaya
Usaha ynag dilakukan oleh resultan gaya-gaya searah dan berlawanan arah, yang menyebabkan benda berpindah sejauh s, sama dengan jumlah usaha oleh tiap-tiap gaya
Selasa, 25 Maret 2014
NILAI FLUIDA
Amalia Hasnah .P.(04) = 85
Iman (17) = 85
Monica F.F (24) = 85
Windya Sheryn (36) = 85
Zulfina Ausia (38) = 85
Iman (17) = 85
Monica F.F (24) = 85
Windya Sheryn (36) = 85
Zulfina Ausia (38) = 85
Rabu, 19 Maret 2014
Praktikum ^^
Tujuan : Praktikum ini bertujuan untuk mencari massa jenis minyak tanah
Alat : - Pipa U
Alat : - Pipa U
- Gelas Ukur berisi minyak tanah
- Gelas Ukur berisi air
- klem dan statif
Bahan : - air secukupnya
- minyak tanah secukupnya
Langkah-langkah : - Isi pipa U dengan air secukupnya
- Setelah itu isi pada salah satu lubang pipa U dengan minyak tanah secukupnya
- Letakkan pipa U pada klem dan statif. Usahakan sejajar untuk mempermudah kita mengukur ketinggian minyak tanah (h2) dan ketinggian air (h1)
- Ukur ketinggian minyak tanah (h2) dan ketinggian air (h1)
- Hitunglah massa jenis minyak (ρ2) jika massa jenis (ρ1) = 1 g/cm3
Teori : " Semua tititk yang terletak pada bidang datar yang sama di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan (mutlak) yang sama"
Pengamatan : Pengamatan dilakukan bertahap, karena praktikum dilakukan 3 percobaan.
- Pada percobaan 1, minyak yang dituangkan tidak terlalu banyak. Minyak yang sudah dituangkan, lalu diukur. Hasil dari pengukuran itu, didapat ketinggian minyak (h2) adalah 1,6 cm. Dan ukur ketinggian air (h1) adalah 1,4 cm. Setelah itu dicari massa jenis minyak (ρ2) jika massa jenis (ρ1) = 1 g/cm. Akhirnya didapat massa jenis minyak (ρ2) adalah 0,87 g/cm3 .
- Pada percobaan 2, minyak yang dituangkan lebih banyak dari percobaan 1. Minyak yang sudah dituangkan, lalu diukur. Hasil dari pengukuran itu, didapat ketinggian minyak (h2) adalah 4,5 cm. Dan ukur ketinggian air (h1) adalah 3,4 cm. Setelah itu dicari massa jenis minyak (ρ2) jika massa jenis (ρ1) = 1 g/cm. Akhirnya didapat massa jenis minyak (ρ2) adalah 0,75 g/cm3 .
- Pada percobaan 1, minyak yang dituangkan lebih banyak dari percobaan 1 dan percobaan 2. Minyak yang sudah dituangkan, lalu diukur. Hasil dari pengukuran itu, didapat ketinggian minyak (h2) adalah 8 cm. Dan ukur ketinggian air (h1) adalah 6,5 cm. Setelah itu dicari massa jenis minyak (ρ2) jika massa jenis (ρ1) = 1 g/cm. Akhirnya didapat massa jenis minyak (ρ2) adalah 0,81 g/cm3 .
Kesimpulan : Jadi, massa jenis minyak adalah 0,8 g/cm3 dan dapat juga 0,9 g/cm3. Selain didapatkan dari praktek kita. Saya sebagai penulis pernah membaca di blog lain bahwa massa jens minyak rata-rata adalah 0,845-0,905 g/cm3.
Minggu, 16 Februari 2014
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa yang sempit. Jika pipa yang kedua ujungnya terbuka ini dimasukkan tegak lurus ke dalam bak yang berisi zat cair.
Pada gambar di atas, terlihat bahwa permukaannya tidak rata, tetapi cembung atau cekung. Bentuk zat cair dalam pipa ini dinamakan menikus.
Air mempunyai meniskus cekung, sedangkan ir raksa mempunyai meniskus cembung.
Gejala Kapilaritas
Gejala Kapilaritas
Gejala kapilaritas ialah
menariknya atau menurunnya permukaan cairan di dalam suatu pipa dengan diameter
yang cukup kecil bila pipa itu dicelupkan dalam suatu cairan secara tegak. Pipa
tersebut disebut juga sebagai pipa kapiler. Jika permukaan cairan dalam pipa
nampak lebih tinggi daripada yang di luarnya maka permukaan di dalam pipa
tersebut akan nampak cekung, sebaliknya jika lebih rendah akan nampak cembung.
Hal ini dapat diterapkan dengan menggunakan hokum Newton yang sekaligus memasukkan
factor tegangan permukaan dan tegangan hidrostatika.
Gambar gejala kapilaritas
Berdasarkan hukum Newton tentang aksi reaksi, pipa akan melakukan
gaya yang sama besar pada zat cair, tetapi dalam arah yang belawanan. Gaya
inilah yang menyebabkan zat cair naik, zat cair akan berhenti naik ketika berat
kolom zat cair yang naik sama dengan gaya keatas yang dikerjakan pipa pada zat
cair.
Jika massa jenis zat cair adalah r, tegangan permukaan ,
sudut kontak dan
kenaikan zat cair adalah h, dan jari-jari pipa kapilaer adalah r, maka berat
zat cair yang naik adalah :
w = m.g
= r V g
= rr2 h
g
Komponen gaya vertikal yang menarik zat cair sehingga naik
setinggi hadalah
F = ( cos)(2r)
= 2r
cos
Dengan kedua persamaan diatas dapat di peroleh bahwa
rr2 h
g = 2r
cos
h =
Gaya-gaya yang bekerja pada
kolom cairan dalam pipa yang bersifat hidrostatika pada bagian atas dan bagian
bawah kolom tersebut saling meniadakan. Jadi tinggal keseimbangan antara gaya
tegangan permukaan pada dinding pipa dan gaya berat kolom zat cair.
Langganan:
Postingan (Atom)